3 menit di Kamboja

Buat yang ingin traveling jalan darat dari Thailand ke Cambodia, salah satu pilihan murah adalah menggunakan bis dari Bangkok. 

Banyak turis juga melakukan cara ini sebagai salah satu cara untuk memperpanjang masa visa untuk tinggal di Thailand yang hampir habis. Seperti saya salah satunya J

Dengan sedikit browsing saya mendapat info bahwa kita harus pergi ke perbatasan Thailand yaitu di Aranyaprathet dan kemudian tinggal “menyebrang” untuk masuk ke daerah Poipet, Kamboja. Tinggal cap paspor saja, dan bisa langsung kembali lagi ke Bangkok dalam 1 hari perjalanan PP saja.
Karena Cambodia terletak di arah timur , jadi kita harus naik bis dari terminal eastern bus / Ekkamai yang berlokasi dekat stasion BTS Ekkamai. Di situ ada loket dengan petunjuk tujuan yang jelas. Tiket menuju  Aranyaprathet  hanya seharga 196B ( sekitar rp. 75.000) dan diberi sebotol air mineral.

Bis berangkat tepat waktu pujuk 10.30. kondisi bus bersih, nyaman dan tidak terlalu penuh. Perjalanan memakai waktu sekitar 4 jam. Bis nanti akan berhenti di Rongkleu Market.

Di area sekitar  Rongkleu Market ada sebuah shopping mall dengan berbagai fast food resto untuk yang ingin makan siang dahulu. Juga ada sebuah kios yang menjual halal food . 
Dari situ tinggal berjalan mengikuti keramaian orang untuk menuju pos pemeriksaan / passport control. Banyak para backpacker bule yang sedang menunggu di pinggir jalan juga. Cukup banyak petunjuk jadi tidak perlu bingung. Gedung pemeriksaan passport / immigration check point cukup nyaman dengan ruangan luas dan ber AC serta banyak petugas di tiap jalur jadi tidak perlu mengantri lama.
Setelah mendapat cap passport kita tinggal berjalan meninggalkan gedung untuk menuju ke bagian Negara Cambodia. Pemandangan memprihatinkan mulai terlihat. Di mana di balik pagar pembatas banyak anak kecil dengan penampilan tidak terurus meminta-minta uang. Jalanan rusak, kotor dan berdebu. Kemudian kita akan melintasi “Friendship Bridge antara Thailand & Cambodia”.

Setelah melewati gapura besar dengan ukiran Angkor Wat bertuliskan “Kingdom of Cambodia, Suasana  sekitar sangat kontras karena di perbatasan 2 negara itu banyak hotel-hotel besar dibuat dengan kasino untuk menjaring para penjudi dari kedua Negara. Tetapi tampak kemiskinan di depan mata bersanding dengan nyata.
Tidak lama kemudian kita akan menemukan sebuah gedung untuk mengisi visa bagi warga asing. WNI tidak perlu membayar untuk visa, tetapi di gedung tersebut ada orang-orang yang adalah “calo” menawarkan bantuan untuk pengurusan passport secara cepat dengan memberitahu bahwa antrian akan lama, dlsb.

Untung Warga Negara Indonesia tidak perlu membayar visa, jadi saya menolak dengan halus tawaran si Calo, tetapi ia tetap mengantar saya untuk menuju tempat pemeriksaan paspor .

Hanya berjalan sekitar 5menit sampailah saya di “ruang pemeriksaan paspor” Cambodia yang berada dalam sebuah trailer, penuh dengan para  backpacker dan warga lokal.

Sangat jauh berbeda dengan pos imigrasi Thailand yang nyaman, dimana disini suasana panas , sempit dan cukup memprihatinkan.

Jadi kalau kita membayar si Calo, kita tidak perlu mengantri dan akan mendapat cap paspor dengan cepat. Well, saya tidak terburu-buru , jadi  tidak apa mengantri sekitar 30-45 menit. Setelah mendapat cap paspor, itu artinya saya secara resmi telah berada di Cambodia.
Karena memang tidak berencana untuk mengeksplor Poipet, apalagi melihat suasana jalanan yang berdebu, cukup semawrut dan banyak kontruksi dimana-mana. Bahkan untuk mencoba jajanan local pun saya tidak berminat. Jadi tidak sampai 3 menit saya langsung berjalan untuk menuju gedung imigrasi / departure.
Tidak banyak orang yang mengantri, tetapi saya harus membayar uang sekitar 20-40 B ( maaf lupa) kepada petugas yang berjaga.

Setelah itu saya berjalan kembali melintasi perbatasan untuk menuju tempat imigrasi Thailand di  gedung yang sama .
Setelah mendapat cap passport untuk bisa tinggal di Thailand selama 15 hari ke depan saya mendatangi pool bis untuk kembali ke Bangkok sore itu juga. Naik perusahaan bus yang sama, sekitar pukul 22 p.m saya sudah kembali ke Bangkok dengan selamat.
Cukup sudah pengalaman jalan-jalan ke Negara tetangga selama 3 menit dengan modal Rp. 150.000. Lumayan untuk menambah koleksi cap di buku passport ! J