Traveling dengan Balita

Berlibur ke luar negeri bersama seluruh anggota keluarga biasanya merupakan kebiasaan dan cita-cita bagi sebagian keluarga di seluruh dunia.

Tetapi bagaimana jika anak anda masih tergolong balita, dan anda sendiri belum pernah ke Luar Negeri ? Hmm... cukup membingungkan bukan apa dan bagaimana mempersiapkannya ?


Keluarga muda yang baru mempunyai anak, khususnya dibawah 2 tahun biasanya dihadapkan pada dilema : apakah akan membawa si anak ? Atau tidak ? Apakah jika dibawa si anak akan menikmatinya ? Apakah si anak akan mengerti dan menikmatinya ? Atau sekedar agar gengsi mempunyai foto keluarga dengan latar belakang landmark suatu kota ? Bagaimana kerepotan yang akan dihadapi nanti ?

Biasanya, akan banyak pertanyaan yang muncul, dan salah satu yang paling sering adalah misalnya apakah harus membawa stroller ?

Stroller bisa menjadi dewa penyelamat dan terkadang juga malah membawa kerepotan, terutama jika strollernya masih berat dan agak sulit di buka tutup dengan cepat. Jadi diskusikan dahulu dengan pasangan tentang pembagian siapa menggendong si anak dan kapan, jika tidak mau membawa stroller. Karena terkadang hal kecil seperti ini justru bisa menimbulkan pertengkaran kecil.
Ini kisah nyata karena seorang teman bertengkar karena sang suami tidak mau bergiliran menggendong si anak, padahal si istri sudah lelah berjalan kaki sepanjang Orchard Road, Singapore, dan ada kalanya ingin mencoba baju tanpa direpoti si anak masuk di ruang ganti.

Cerita lain, ada teman yang membawa stroller dan bergantian menjaga si kecil ketika sedang ke Chatuchak Market, Bangkok. Si suami menunggu di sebuah cafe dengan ipad dan anak, sementara si istri sibuk berbelanja. Sejam kemudian, gantian si istri yang menjaga anak dan si suami keluyuran di sana. Pada saat pulang, beberapa plastik belanjaan istri bisa di gantung di hook di handle bar ! Tidak perlu repot membawa belanjaan banyak dan berat ! Win-win and win solution !

Yang utama pastinya tentukan kemana anda pergi, karena tidak semua tempat akan menguntungkan jika membawa stroller. Contohnnya, ada klien yang akan berlibur ke Singapore dan Bangkok sekaligus. Membawa stroller ke Singapore merupakan hal yang menguntungkan, karena didukung dengan struktur jalan yang rata, dan fasilitas escalator ke (beberapa) MRT.

Tetapi cerita akan berbeda jika dibawa ke Bangkok, karena di beberapa titik BTS masih harus naik tangga, dan ada tempat-tempat yang kurang aksesible jika memakai stroller. Jadi solusinya adalah dia menyewa stroller selama beberapa hari dari sebuah jasa penyewaan yang ada di Singapore*. Praktis bukan ? Jadi pintar-pintarnya anda membuat itinerary harian, dan membaca situasi, apakah akan membawa stroller pada hari A dan meninggalkannya saja di hotel pada hari B ?
Untuk yang berjiwa "backpacker" tentu saja anda biasanya langsung memilih gendongan ala ransel di punggung. Atau sekarang yang sedang nge trend adalah kain panjang yang bisa di "wrap" dengan berbagai cara.

Membawa anak diatas 2-3 tahun tentu tidak terlalu merepotkan seperti membawa bayi, jadi ini Daftar barang-barang yang penting dibawa saat mengajak bayi bepergian : 

  • Susu bayi dan makanan bayi dalam porsi yang cukup. 
  • Persediaan botol susu dan peralatan makan (jika bayi Anda sudah mulai makan makanan semi padat). 
  • Alat sterilisasi botol susu dan peralatan makan (jika diperlukan).
  • Bibs atau alas makan agar makanan si kecil tidak terlalu mengotori bajunya.
  • Diaper atau popok, dan tisu basah. 
  • Kantung plastik: untuk membungkus diaper bekas dan sampah lainnya. 
  • Selimut bayi. 
  • Empeng (jika dibutuhkan). 
  • Air hangat dalam termos. 
dikutip dari web

Masih bingung ?

Don't Be ! : Just Pack smart & appropriately !

So you don’t forget something important, make a packing list for what your kids will need. TIP: Once you’ve closed your suitcases, open them up again and take out some of the stuff. Most likely, you don’t need everything you thought you did.

Takut ada yang tertinggal ? Anda bisa mengisi daftar seperti ini :
Tentu saja tujuan, musim / cuaca dan hotel anda nanti sangat berpengaruh pada dibawanya suatu barang atau tidak. Contohnya baju renang & perlengkapannya. Apakah ada kolam renang di hotel ?

Untuk beberapa item sebaiknya membawa langsung dari rumah, tetapi untuk pampers, terutama yang bermerek internasional, anda dapat membelinya di mini market yang ada di (hampir) kota-kota manapun.

Jadi bawa saja sekitar 3-4 biji, dan kemudian membelinya yang berjumlah paling minimal agar tidak menghabiskan "space" di tas ketika pulang. 

Jika anak anda sudah cukup besar, anda dapat memberinya koper / ransel kecil beroda untuk dibawanya sendiri. Terutama jika dapat dibawa masuk ke cabin pesawat sehingga anda dapat memasukan barang-barang kesayangannya untuk mencegah si anak bosan di dalam pesawat atau saat menunggu boarding.

Apabila anda traveling dalam jangka waktu minimal 3 hari, untuk meminimalisir bawaan bisa mencuci baju anak di kamar hotel, memasukannya laundri / binatu sekitar hotel, atau di memakai fasilitas washing machine coin yang ada di hotel / tempat tertentu. Atau jika kota tujuan terkenal karena surga belanja, mengapa tidak membeli beberapa baju yang baru saja disana ?

Jika packing untuk si anak sudah beres, di link ini ada panduan Packing List untuk umum

Beberapa Tips lainnya untuk kunci penting suksesnya liburan anda:

Siapkan itinerary yang tepat, jangan terlalu padat, karena stamina anak tidak seperti dewasa, dan ingat bahwa anda juga nanti akan "membawa" extra beban jika anak harus di gendong 

Diskusikan tempat tujuan dengan istri, agar semua bisa menikmatinya tanpa berdebat setelah sampai. 

Pilih hotel yang "Kid Friendly",dekat dengan pusat keramaian, ada berbagai fasilitas, seperti ada alat pemanas air, liftnya, dll 

Jika memungkinkan, pilih "serviced apartment" dibanding kamar hotel biasa, agar anda mudah membuat susu, ada microwavenya dan mudah untuk mencuci peralatan makan.

Pertimbangkan lamanya waktu tempuh perjalanan, khususnya di udara. Karena anak kecil tergolong cepat bosan jika hanya duduk berdiam diri saja.

Beri permen atau dot pada saat take off & landing , untuk mencegah ketidaknyamanan akibat perubahan tekanan udara 

Jangan menyimpan baju anak di 1 tas saja, simpan cadangan di koper pasangan, untuk mencegah jika koper anda misalnya hilang di airport, si kecil masih mempunyai baju untuk ganti. 

Simpan sebagian keperluan anak di tas yang masuk ke cabin, karena siapa tahu ada delay, dan si anak perlu baju ganti, atau hal lainnya.

Bersiaplah untuk popok bocor dan bayi muntahan di pesawat: Jadi, selipkan sebuah pakaian ekstra juga untuk Anda sendiri ke tas yang masuk cabin.

Untuk Mencegah kebocoran dengan kemasan obat-obatan dan perlengkapan mandi dalam kantong plastik ditutup kembali atau gunakan plastik ziplock.

Untuk yang takut over baggage, sehingga nanti harus membayar uang lagi di airport, bisa membawa timbangan kecil elektronik seperti ini.

Jangan terlalu "pelit" mengeluarkan uang, karena kenyamanan anak lebih penting ! 

Jika anak anda tergolong lincah berjalan atau berlari kesana kemari, mungkin anda bisa memakaikan tali , walau *maaf* akan membuatnya seperti binatang peliharaan :) 

Dokumentasikan aktivitas disana, tulis journal harian, dan bawa item kecil seperti potongan tiket, kerang, yang dapat anda buat menjadi suatu "memorabilia" yang unik dalam bentuk scrapbook, hiasan dinding, dll dengan thema seperti " Liburan pertama Nina ke Phuket". 
TAMBAHAN INFO UNTUK PENERBANGAN AIRASIA
Anda terbang bawa stroller? Jangan khawatir. Stroller bisa sampai boarding gate. Nanti diambil oleh staff kami, keluar di tujuan. 
Terbang dengan infant yang perlu ASI? Jangan khawatir. Pastikan saja dikemas dalam beberapa kemasan yang tidak lebih dari 100ml.

NB : Artikel ini khususnya menekankan pada proses persiapan packing barang-barangnya.

Jika Masih butuh info lain bisa membaca di link ini , ini , ini , ini, dan ini

3 comments:

  1. Wah emang ribet kalau biburan bawa balita, tapi nggak maslah kok kalau planningnya bagus. Sukses deh. Saya ada tips untuk liburan bareng anak sekolah, open mypage ya...thanks.

    ReplyDelete
  2. sekedar sharing.. september kemarin saya travelling ke bangkok dan spore, dengan batita usia 17 bulan. Bener bgt yg ditulis diatas bawa botol susu dan lain-lainya. sedikit tips aja sy tidak bawa alat sterilisasi botol susu, tapi saya mencari penginapan yang ada mini kitchen. Biasanya kalau ada mini kitchen pasti ada coffe makernya. COffe maker bs sy jadikan tempat untuk merebus dot...:) tambahan jg bawa bubur balita... jaga2 klo si baby gak cocok dgn mknan stempat

    ReplyDelete
  3. Tulisan nya susah dibaca via tab :-(

    ReplyDelete