Sebagai salah satu kota metropolitan favorit tujuan wisatawan dunia, Bangkok menawarkan banyak kemudahan untuk pergi dari 1 tempat ke tempat lain sesuai dengan budget yang ada.
Selain memakai BTS / MRT / bis / perahu yang sudah di tulis di posting-posting terdahulu, ke 3 jenis moda angkutan ini dapat dipakai untuk menjelajah Bangkok dengan lebih "private" yang masing-masing memiliki pro-cons nya masing-masing.
TAXI
Ini tentu saja paling umum, ada di hampir seluruh dunia dengan policy yang secara general sudah diketahui : naik, sebutkan tujuan, lihat argo , bayar. Tetapi, banyak kasus taxi di Bangkok tidak mau memakai argo, dimana kita harus menawar dulu sebelum setuju dan baru naik ke mobil ( ah, bagi orang Indonesia sih tentu saja tidak aneh ) .
Dan yang paling menjengkelkan adalah supir taxi yang secara sepihak mendrop kita ke tempat-tempat seperti toko perhiasan, souvenir, tailor, dll. Ini disebut "Taxi Scam" yang bisa dibaca di posting ini . Atau mengantar kita ke tempat lain yang bukan tujuan kita "I know this great seafood restaurant" or "The Grand Palace is closed today".
Dari banyaknya perusahaan taxi di Bangkok, dengan jumlah armada diperkirakan 100.000 buah mobil, beberapa yang reliable adalah yang berwarna pink & hijau-kuning. Tetapi, karena kasus banyaknya taxi yang tidak mau memakai argo mendapat banyak kecaman, sekarang beberapa taxi ada yang menempelkan stiker di kacanya yang artinya dalam bahasa Thai, “Go everywhere” , jadi kurang lebih mereka mau mengantarkan anda kemanapun yang anda inginkan.
Tetapi, apapun warna taxinya, untuk kepastian apakah memakai argo, sebelum anda menyebutkan tujuan, anda tinggal berkata "with meter please" sambil menunjuk pada mesin argo, walaupun banyak supir taxi yang tidak mengerti bahasa Inggris, bahasa Tarzan dengan menunjuk pada mesin argo seharusnya cukup dipahami secara universal.
Dan, karena pada umumnya supir taxi adalah pendatang dari luar kota Bangkok dengan level pendidikan rendah, mereka tidak mengerti bahasa Inggris dan tidak dapat membaca latin. Oleh karena itu, anda yang harus menyesuaikan diri dengan mereka dan bukannya mengecam mereka karena ketidakmampuan bahasa mereka itu.
Sebaiknya anda sudah menyiapkan dahulu print out peta lokasi hotel dengan alamatnya dalam bahasa Thai (biasanya dapat dilihat di website hotel ybs.) , mencetak tujuan anda dalam bahasa Thai ( lihat di posting ini ) , dan setiap keluar dari hotel, jangan lupa membawa juga kartu nama hotel untuk mempermudah dan mempercepat si supir mengantar anda sampai tujuan.
Selain itu, untuk menuju tempat tertentu, anda lebih baik menyebutkannya dalam bahasa Thai (minta tolong resepsionis hotel) . Contohnya : mall besar "MBK" itu lebih dikenal "Maahboonkrong", daripada "em be kei" , dan "Wat Phra Kaew", daripada "Grand Palace".
Jika anda mengalami pengalaman tidak enak dengan supir taxi, anda dapat melaporkannya kepada polisi. Lihat di link berikut ini
Selain taxi berjenis sedan, di Bangkok juga ada taxi "van" yang dapat memuat koper-koper besar anda di area belakang, daripada memakai bagasi sedan yang biasanya penuh terisi barang pribadi si supir.
Ada juga taxi yang memasang karaoke dan tv kecil sehingga akan menghibur jika anda terjebak kemacetan di jalan.
Yang terbaru justru adanya taxi khusus untuk kaum "disable" dan manula, dimana taxinya dapat dimasuki 2 kursi roda dan menampung 2-3 orang lagi. Memang jenis taxi ini baru dalam tahap percobaan dan baru ada 10 buah saja, dengan request order sehari sebelumnya.
Sekarang ini lebih mudah lagi untuk memesan taxi karena bisa memakai apps Grab / Uber .
TUK-TUK
Adalah icon unik yang memorable, belum pernah ke Thailand jika belum naik Tuk-Tuk. Ingat dahulu pernah ada iklan "mastercard" dengan Pierce Brosnan sebagai bintangnya ?
Terkenal karena suaranya yang cempreng memekakkan telinga, supir ala pembalap F1 sampai seorang teman pernah sampai menempelkan tissue di matanya karena takut bulu palsunya copot, supir tuk-tuk yang tidak mengurangi gas di belokan sampai ban samping terangkat, dan kemampuannya selap-menyelip di ruang sempit, saudara bajaj ini sekarang lebih identik dengan banyaknya kasus "Tuk-tuk Scam" yang mirip dengan "Taxi Scam".
Tapi biasanya kita sendiri yang tidak ngeh, dan tergiur karena tawaran si supir "C'mon mister, i drive you to shopping place and temples, only 10 baht". 10 baht ? 3200 perak ? Diantar ke beberapa tempat ? Tentu saja ada udang di balik batu dari "kemurahan hati" si supir itu. Pakai logika saja, uang segitu saja bahkan tidak cukup untuk membayar 1 Liter bensin !
Jadi jika anda ingin mencoba naik Tuk-tuk, sebaiknya anda menuju tempat yang anda sudah pernah datangi, jadi anda dapat memperkirakan biayanya menurut jarak, dan be reasonable saja, harga wajar sih di kisaran 50-200baht. Jika anda tidak tahu sejauh apa, pakai saja taxi , no hassle dan ber AC pula !
Hotel (mewah) biasanya menyediakan tuk-tuk custom untuk mengantar tamu dalam jarak dekat, misalnya ke suatu mall atau stasion BTS / MRT.
MOTORCYCLE TAXI / OJEG
Orang Indonesia tentu familiar dengan moda transportasi ini . Tidak terlalu disarankan untuk perjalanan jauh, ojeg di Bangkok dapat dikenali karena mereka biasanya mangkal di ujung jalan, dan cukup membantu jika anda malas jalan kaki ke "soi" atau gang lokasi hotel anda.
Mereka memakai rompi dengan nomer, dan untuk jarak dekat biasanya seharga 10B, untuk local people. Untuk turis mereka biasanya menerapkan harga lebih mahal. Jadi, you have to act like local, sok pede saja sebutkan tujuan dan turun langsung bayar 10 B :)
Dan "senasib" dengan saudara seperguruan supir taxi dan supir tuk-tuk, jarang yang bisa bahasa Inggris dan membaca huruf latin. Dan anda juga harus bernegosiasi harga terlebih dahulu, cukup dengan bahasa jari tangan untuk menyebutkan harga puluhan baht yang diinginkan
Pengalaman saya memakai ojeg dari sebrang MBK untuk ke BTS Phaya Thai di jam macet dengan membawa carrier besar dan 1 traveling bag cukup seru dan memacu adrenaline. Si tukang ojeg naik ke trotoar jalan ( ada polisi melihat di kejauhan) , melawan arah, bahkan memotong jalan masuk ke sebuah gedung parkir perkantoran untuk ke luar di jalan lain, dan dengan suksesnya menurunkan saya 1 meter dari tangga escalator BTS ! Bravo mang !
Jadi, mau naik apa kemana berapa ? Semua ada, dan jempol untuk Bangkok karena banyaknya pilihan jenis transportasi yang dapat kita pakai di sana.
Selain memakai BTS / MRT / bis / perahu yang sudah di tulis di posting-posting terdahulu, ke 3 jenis moda angkutan ini dapat dipakai untuk menjelajah Bangkok dengan lebih "private" yang masing-masing memiliki pro-cons nya masing-masing.
TAXI
Ini tentu saja paling umum, ada di hampir seluruh dunia dengan policy yang secara general sudah diketahui : naik, sebutkan tujuan, lihat argo , bayar. Tetapi, banyak kasus taxi di Bangkok tidak mau memakai argo, dimana kita harus menawar dulu sebelum setuju dan baru naik ke mobil ( ah, bagi orang Indonesia sih tentu saja tidak aneh ) .
Dan yang paling menjengkelkan adalah supir taxi yang secara sepihak mendrop kita ke tempat-tempat seperti toko perhiasan, souvenir, tailor, dll. Ini disebut "Taxi Scam" yang bisa dibaca di posting ini . Atau mengantar kita ke tempat lain yang bukan tujuan kita "I know this great seafood restaurant" or "The Grand Palace is closed today".
Tetapi, apapun warna taxinya, untuk kepastian apakah memakai argo, sebelum anda menyebutkan tujuan, anda tinggal berkata "with meter please" sambil menunjuk pada mesin argo, walaupun banyak supir taxi yang tidak mengerti bahasa Inggris, bahasa Tarzan dengan menunjuk pada mesin argo seharusnya cukup dipahami secara universal.
Dan, karena pada umumnya supir taxi adalah pendatang dari luar kota Bangkok dengan level pendidikan rendah, mereka tidak mengerti bahasa Inggris dan tidak dapat membaca latin. Oleh karena itu, anda yang harus menyesuaikan diri dengan mereka dan bukannya mengecam mereka karena ketidakmampuan bahasa mereka itu.
Sebaiknya anda sudah menyiapkan dahulu print out peta lokasi hotel dengan alamatnya dalam bahasa Thai (biasanya dapat dilihat di website hotel ybs.) , mencetak tujuan anda dalam bahasa Thai ( lihat di posting ini ) , dan setiap keluar dari hotel, jangan lupa membawa juga kartu nama hotel untuk mempermudah dan mempercepat si supir mengantar anda sampai tujuan.
Selain itu, untuk menuju tempat tertentu, anda lebih baik menyebutkannya dalam bahasa Thai (minta tolong resepsionis hotel) . Contohnya : mall besar "MBK" itu lebih dikenal "Maahboonkrong", daripada "em be kei" , dan "Wat Phra Kaew", daripada "Grand Palace".
Ada DVD Karaoke, TIDAK BOLEH (ada) merokok, minum, senjata tajam / pistol, sex ,durian , anjing, kerbau ? |
Selain taxi berjenis sedan, di Bangkok juga ada taxi "van" yang dapat memuat koper-koper besar anda di area belakang, daripada memakai bagasi sedan yang biasanya penuh terisi barang pribadi si supir.
Ada juga taxi yang memasang karaoke dan tv kecil sehingga akan menghibur jika anda terjebak kemacetan di jalan.
Yang terbaru justru adanya taxi khusus untuk kaum "disable" dan manula, dimana taxinya dapat dimasuki 2 kursi roda dan menampung 2-3 orang lagi. Memang jenis taxi ini baru dalam tahap percobaan dan baru ada 10 buah saja, dengan request order sehari sebelumnya.
Sekarang ini lebih mudah lagi untuk memesan taxi karena bisa memakai apps Grab / Uber .
TUK-TUK
Adalah icon unik yang memorable, belum pernah ke Thailand jika belum naik Tuk-Tuk. Ingat dahulu pernah ada iklan "mastercard" dengan Pierce Brosnan sebagai bintangnya ?
Terkenal karena suaranya yang cempreng memekakkan telinga, supir ala pembalap F1 sampai seorang teman pernah sampai menempelkan tissue di matanya karena takut bulu palsunya copot, supir tuk-tuk yang tidak mengurangi gas di belokan sampai ban samping terangkat, dan kemampuannya selap-menyelip di ruang sempit, saudara bajaj ini sekarang lebih identik dengan banyaknya kasus "Tuk-tuk Scam" yang mirip dengan "Taxi Scam".
Tapi biasanya kita sendiri yang tidak ngeh, dan tergiur karena tawaran si supir "C'mon mister, i drive you to shopping place and temples, only 10 baht". 10 baht ? 3200 perak ? Diantar ke beberapa tempat ? Tentu saja ada udang di balik batu dari "kemurahan hati" si supir itu. Pakai logika saja, uang segitu saja bahkan tidak cukup untuk membayar 1 Liter bensin !
Jadi jika anda ingin mencoba naik Tuk-tuk, sebaiknya anda menuju tempat yang anda sudah pernah datangi, jadi anda dapat memperkirakan biayanya menurut jarak, dan be reasonable saja, harga wajar sih di kisaran 50-200baht. Jika anda tidak tahu sejauh apa, pakai saja taxi , no hassle dan ber AC pula !
Hotel (mewah) biasanya menyediakan tuk-tuk custom untuk mengantar tamu dalam jarak dekat, misalnya ke suatu mall atau stasion BTS / MRT.
MOTORCYCLE TAXI / OJEG
Orang Indonesia tentu familiar dengan moda transportasi ini . Tidak terlalu disarankan untuk perjalanan jauh, ojeg di Bangkok dapat dikenali karena mereka biasanya mangkal di ujung jalan, dan cukup membantu jika anda malas jalan kaki ke "soi" atau gang lokasi hotel anda.
Mereka memakai rompi dengan nomer, dan untuk jarak dekat biasanya seharga 10B, untuk local people. Untuk turis mereka biasanya menerapkan harga lebih mahal. Jadi, you have to act like local, sok pede saja sebutkan tujuan dan turun langsung bayar 10 B :)
Dan "senasib" dengan saudara seperguruan supir taxi dan supir tuk-tuk, jarang yang bisa bahasa Inggris dan membaca huruf latin. Dan anda juga harus bernegosiasi harga terlebih dahulu, cukup dengan bahasa jari tangan untuk menyebutkan harga puluhan baht yang diinginkan
Pengalaman saya memakai ojeg dari sebrang MBK untuk ke BTS Phaya Thai di jam macet dengan membawa carrier besar dan 1 traveling bag cukup seru dan memacu adrenaline. Si tukang ojeg naik ke trotoar jalan ( ada polisi melihat di kejauhan) , melawan arah, bahkan memotong jalan masuk ke sebuah gedung parkir perkantoran untuk ke luar di jalan lain, dan dengan suksesnya menurunkan saya 1 meter dari tangga escalator BTS ! Bravo mang !
Jadi, mau naik apa kemana berapa ? Semua ada, dan jempol untuk Bangkok karena banyaknya pilihan jenis transportasi yang dapat kita pakai di sana.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteTapi hati hati naik tuk tuk di Bangkok,karena tidak sedikit yang suka "nakal" dengan meminta tarif yang lebih mahal tidak sesuai kesepakatan.
ReplyDelete